Penerima Bidikmisi Kini Bisa Sedikit ‘Bernapas’


Kemiskinan kerap menjadi hambatan seseorang untuk menempuh pendidikan hingga ke jenjang kuliah. Adanya beasiswa bidikmisi dari pemerintah juga belum sepenuhnya mampu mengakomodasi mahasiswa lantaran biaya hidup yang semakin tinggi.

Selain biaya kuliah gratis, penerima bidikmisi mendapat Rp600 ribu per bulan untuk biaya hidup. Namun pada 2017, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, akan menaikkan besarannya menjadi Rp650 ribu per bulan.

“Kalau tahun ini per bulan mahasiswa bidikmisi mendapatkan Rp600 ribu, tahun depan akan saya coba naikkan menjadi Rp650 ribu,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jumat (16/12/2016).

Pada dasarnya, penerima bidikmisi memperoleh Rp1 juta per bulan. Tetapi, Rp400 ribu diserahkan ke kampus untuk menunjang pembelajaran. Besaran tersebut tak mengalami kenaikan, meski tahun depan biaya hidup akan meningkat.

Nasir mengungkapkan, di samping menambah besaran biaya hidup, tahun depan kuota penerima bidikmisi juga bertambah menjadi 75 ribu mahasiswa, dari sebelumnya 60 ribu penerima pada 2016. Hal ini perlu dilakukan mengingat prestasi mahasiswa bidikmisi di atas rata-rata, bahkan mampu meraih IPK tinggi.

“Penerima beasiswa bidikmisi dan Adik & 3T dari daerah Nusa Tenggara Timur IPK-nya kebanyakan berada di atas 3,0. Ini menunjukkan harapan dari daerah NTT ini akan semakin maju, semakin maju karena akan melahirkan anak-anak yang cerdas yang siap membangun kampung halamannya hingga dapat meningkatkan taraf ekonominya,” tutur Nasir dalam temu mahasiswa bidikmisi dan Adik Papua & 3T NTT di Universitas Nusa Cendana (Undana).