Program S2 Magister Ilmu Hubungan Internasional (HI) di Jakarta


Bagi anda yang ingin melanjutkan pendidikan ke Jenjang S2 dengan Program Studi S2 Magister Ilmu Hubungan Internasional (HI) di Jakarta maka Program S2 Magister Ilmu Hubungan Internasional (HI)  Universitas Paramadina adalah pilihan terbaik.

Berikut ini kami sampaikan Profil Program S2 Magister Ilmu Hubungan Internasional (HI)  Universitas Paramadina sebagai berikut:

Program S2 Magister Ilmu Hubungan Internasional (HI)

  • Akreditasi BAN-PT: B
  • Gelar Lulusan: M.Hub.Int. (Magister Hubungan Internasional)
  • Masa Studi: 4 Semester
  • Website: https://pasca.paramadina.ac.id
  • Alamat Kampus: Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang Jakarta Selatan

Syarat Mahasiswa:
– Lulusan Program Sarjana (S1) Semua Jurusan
– Lulusan Program Diploma 4 (D4) Semua Jurusan

Pilihan Waktu Kuliah:

Waktu kuliah dapat dipilih oleh mahasiswa sebagai berikut:

  • Kelas Malam: Senin – Jumat: Jam 19.00 – 21.30 WIB + E-Learning
  • Kelas Sabtu Pagi: Jam 07.00 – 14.30 WIB + Elearning
  • Kelas Sabtu Siang: Jam 14.30 – 22.00 WIB  + Elearning

E-Learning adalah proses belajar mengajar melalui Multi Acces Learning (MAL) dimana Bahan Ajar, Diskusi, Tugas dan Quiz diakses di internet 24 jam sehari, ditambah kuliah tatap muka 3 kali dan ujian 2 kali di kelas dalam satu semester.

TENTANG PROGRAM STUDI

Program Magister Ilmu Hubungan Internasional (Diplomasi dan Kebijakan Internasional) adalah rumah bagi siapapun yang terlibat dalam berbagai aktivitas    global,    baik    itu    aktifitas     bisnis maupun diplomasi. Program ini bertujuan untuk untuk mendukung inovasi dalam visi dan strategi diplomasi yang melibatkan berbagai negara, sektor dan kepentingan. Perkuliahan dirancang untuk mendorong mahasiswa mempelajari kasus dan mengidentifikasi peluang inovasi dalam hal negosisasi, resolusi konflik dan pembuat kebijakan. Diskusi isu-isu kontemporer merupakan bagian penting dari materi perkuliahan. Program ini bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI, lembaga-lembaga internasional, dunia bisnis dan kedutaan besar untuk memperkaya sumber pembelajaran bagi para mahasiswa.

KURIKULUM DAN METODE

Metode Perkuliahan dalam program studi
ini adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan berorientasi kebijakan dengan penekanan pada aspek politik ekonomi. program ini memosisikan diri untuk menjadi pusat studi politik ekonomi di Asia, khususnya Indonesia. Mengingat negara-negara Asia termasuk kaya akan sumberdaya alam dan dalam beberapa dekade ini merupakan target utama penanaman modal asing, sehingga pusat studi ini akan mempunyai peran strategis.
2. Materi perkuliahan merespon kebutuhan praktis dan diplomat. Materi-materi tersebut di update secara reguler oleh para pakar di bidangnya (termasuk para diplomat senior, praktisi dan pengusaha), untuk merespon isu-isu terkini dan untuk mengantisipasi perkembangan dimasa mendatang. Para praktisi dijadwalkan untuk berbagi pengalaman guna membantu para mahasiswa memahami aspek praktis dari teori yang telah di pelajari.
3. Metode belajar aktif didisain untuk mengoptimalkan diskusi dan merangsang inovasi para mahasiswa. Dengan jumlah mahasiswa maksimum 20 per kelas, strategi ini akan berjalan dengan efektif
4. Pengembangan network, untuk memfasilitasi pengembangan network bagi para mahasiswa melalui berbagai program mentorship/magang dengan para diplomat state maupun non-state dari berbagai bidang.
5. Dukungan bagi pengajar dan mahasiswa untuk berkolaborasi dalam pengembangan keilmuan dan profesi.

Visi

Menjadi lembaga pendidikan terkemuka (leading institution) dan pusat rujukan di bidang Diplomasi dan hubungan internasional dengan lulusan yang cerdas, terpercaya, dan terampil, yang berkontribusi bagi pemajuan Diplomasi di tingkat nasional, regional, dan internasional berdasarkan nilai-nilai etika religious untuk mewujudkan peradaban yang luhur.

Misi

1. Mengembangkan pola pengajaran dan pembelajaran yang memacu daya kreatif, membuka dan menjaga peluang bereksplorasi, berinovasi, serta memperkuat jejaring (makna, peran, isu terkini dan keterampilan dalam bidang diplomasi).
2. Mendorong studi dan penelitian dalam bidang diplomasi dan hubungan internasional.
3. Memfasilitasi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam bidang akademik, bidang diplomasi, dan hubungan internasional.
4. Menggalang kerja sama dengan pihak-pihak lain (kalangan pelaku diplomasi, pejabat negara, lembaga penelitian, universitas, perusahaan multinasional baik di Indonesia maupun di negara lain) untuk mendorong pemajuan bidang diplomasi
5. Menggalang kerjasama dengan pihak lain dalam rangka perbaikan kualitas pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.

Tujuan

1. Menjadi prodi terkemuka dan pusat rujukan studi diplomasi dan hubungan internasional.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang berkontribusi bagi tersedianya lulusan program magister yang memiliki kecerdasan, keterpercayaan, dan keterampilan di bidang diplomasi dan hubungan internasional;
3. Mengembangkan studi dan penelitian dalam bidang diplomasi dan hubungan internasional;
4. Mengembangkan jejaring dan kerjasama yang kuat antara PMH dengan pemangku kepentingan dalam bidang diplomasi dan hubungan internasional;
5. Mewujudkan kontribusi PMH dalam perbaikan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

STAF PENGAJAR

  • Anies Baswedan, Ph.D: Doctor of Political Science from Northern Illinois University, USA
  • Ahmad Qisai, Ph.D: Specialist in Islam & the political economy of South Asia, Doctor of Political Science from Aligarh Muslim University, India
  • Atnike Nova Sigiro, Msc.: Specialist in human rights in politics and economy, graduate from London School of Economics and Political Science in UK and University of Indonesia.
  • Bahtiar Effendy, Prof. Dr.: Professor of Political Science from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Doctor of Political Science from the Ohio State University, USA
  • Bima Arya Sugiarto, Ph.D: Doctor of Political Science from Australian National University, Australia
  • Dewi Fortuna Anwar, Prof.Dr.: Associate Director for Research at The Habibie Center, Professor at LIPI (Indonesian Institute of Science), Doctor of Political Science from Monash University, Australia
  • Dinna Wisnu, Ph.D: Co-founder and Director of PGSD, expert in social policy, political-economy of development and policy design, also writer, researcher & consultant, Doctor of Political Science from the Ohio State University, USA
  • Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Prof.Dr.: Indonesia’s former Minister of Economy, Professor of Economic from University of Indonesia
  • Faisal Basri, MA: Senior economist, graduate from Vanderbilt University, USA
  • Fitrian Ardiansyah, MEMD: Environmental economist, recipient of PhD fellowship from Australian National University, former Director of World Wildlife Fund and one of Indonesia’s representative on International climate change forum
  • Ganewati Wuryandari, Dr.: Senior researcher at LIPI (Indonesia’s Institute of Science), expert on border issues, Doctor of  Asian Studies from The University of Western Australia
  • Kurtubi, Dr.: Expert on energy security, co-founder of Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Doctor of Energy Economics from Colorado School of Mines (CSM), USA
  • Kusnanto Anggoro, Ph.D: Senior scholar for defense and security issues, Doctor of Political Science from Glasgow University, UK
  • Lutfi Assyaukanie, Ph.D: Expert on Islam and Philosophy, graduate from University of Jordan, International Islamic University in Malaysia, and Doctor of Islamic Studies from the University of Melbourne, Australia.
  • Makarim Wibisono, Ph.D: Executive Director of ASEAN Foundation, Former Indonesia’s Ambassador to the United Nations, Geneva, Guatemala, Bahama, Jamaica and Nicaragua: Doctor of Political Science from the Ohio State University, USA
  • Nico Harjanto, Ph.D: Doctor of Political Science from Northern Illinois University, USA, expert on democracy & governance, special staff to Minister of State Secretary.
  • Rizal Sukma, Ph.D: Executive Director of CSIS, Doctor of Political Science from London School of Economics and Political Science, UK. Senior researcher at CSIS
  • Taufik Muhammad, MPA: Specialist on labor issues and advocacy, graduate from National University of Singapore

Experts from Indonesia’s Ministry of Foreign Affairs e.g.:

  • Dr. SiswoPramono, LLM (expert in geopolitics strategy and Asia Pacific),
  • Dr. Ben Perkasa Dradjat (expert in ASEAN, China),
  • Dr. Aria Wibisono (expert in strategic politics),
  • Freddy Panggabean MA (expert in policy development),
  • Caka Alverdi Awal MA (specialist in human rights), etc.